IDA, ORINTINA VAVINTA (2024) Tanggung Jawab Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana Dengan Kepribadian Ganda:Perbandingan Pengaturan Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Lama Dan Baru”. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Darma Cendika Fakultas Hukum.
Text (abstrak)
COVER REPOSITORI MERAH.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1 REPOSITORI ORINTINA.pdf Download (775kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II REPOSITORI ORINTINA.pdf Restricted to Registered users only Download (919kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
BAB III REPOSITORI ORINTINA.pdf Restricted to Repository staff only Download (506kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
BAB IV REPOSITORI ORINTINA.pdf Download (156kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR BACAAN REPOSITORI ORINTINA.pdf Download (514kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (356kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas terkait dengan pertanggungjawaban pidana bagi pelaku tindak pidana dengan kepribadian ganda. Kepribadian ganda itu sendiri adalah individu yang memilki dua atau lebih identitas yang berbeda dan terpisah antara satu sama lain. Setiap identitas ini dapat memiliki pola pikir, perasaan, dan perilaku yang unik yang sering kali tidak menyadari satu sama lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan konseptual, perundang-undangan, komperatif. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian normatif, dengan menggunakan kepustakaan dengan melakukan telaah terhadap buku, literatur, catatan dan laporan yang terkait dengan masalah yang dipecahkan. Permasalahan yang muncul yaitu, pertama bagaimana perkembangan klasifikasi perkembangan gangguan jiwa dari UU No.1 Tahun 1946 ke UU No.1 Tahun 2023 dalam konteks pertanggungjawaban pidana? Kedua, apakah penderita kepribadian ganda termasuk sebagai pengecualian pertanggungjawaban pidana?. Hasil penelitian dari rumusan masalah yang ada menjelaskan bahwa pertanggungjawaban pidana bagi orang yang menderita kepribadian ganda didasarkan pada pendapat dari ahli kejiwaan serta bukti yang akurat dipersidangan. Jika memang benar pelaku kepribadian ganda masih dapat mempertanggungjawaban perbuatannya, maka pelaku dapat dipidana berdasarkan perbuatan yang dilakukannya. Pengecualian pertanggungjawaban pidana dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi kesehatan mental seseorang saat melakukan suatu kejahatan, seperti kemampuan untuk memahami dan mengendalikan perbuatannya. Sehingga, orang yang menderita kepribadian ganda tidak secara otomatis termasuk dalam pengecualian pertanggungjawaban pidana. Tentunya, hal ini tergantung pada putusan hakim di persidangan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pertanggungjawaban Pidana; Kepribadian Ganda; Pengecualian | ||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | ||||||||
Divisions: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum | ||||||||
Depositing User: | Orintina Vavinta Ida | ||||||||
Date Deposited: | 19 Aug 2024 07:16 | ||||||||
Last Modified: | 19 Aug 2024 07:16 | ||||||||
URI: | http://repositori.ukdc.ac.id/id/eprint/1830 |
Actions (login required)
View Item |